Leadership vs Moralitas

Di aula pertemuan di salah satu Perguruan ternama di IRAN terjadi dialog antara mahasiswa dengan latar belakang yang  beraneka ragam, dengan nara sumbernya seorang yang selama ini menjadi sorotan media dunia terkait keberaniannya dalam menentang agresi militer USA ke IRAK dan negara-negera teluk lainnya,seorang yang menjadi primadona masyarakatnya karena kesederhaannya. Dia adalah seorang dengan penampilan sederhana tapi punya kewibawaan yang sampai menggetarkan “gedung putih”. Dalam acara itu terjadi dialog menarik terkait pertanyaan salah satu peserta yang menanyakan ke “Mahmoud Ahmadinejad” terkait mengapa dia bisa menjadi seorang presiden karena jika dilihat dari luar dia tidak punya “tampang seorang pemimpin”. Bagaimana mau memimpin Negara jika tampang saja tidak menyakinkan untuk menjadi Presiden,mungkin ini keraguan yang ada di hati mahasisiwa yang menanyakan tadi,tersentak dan kaget dengan pertanyaan tadi,dengan karakter aslinya “tenang dan tegas’ dia mengatakan benar bahwa dia tidak punya tampang seperti seorang pemimpin tapi dia punya tampang sebagai seorang pelaya. Singkat dan berkarakter apa yang di katakan seorang mantan walikota itu,ada kandungan makna yang luas terkait konsep pemahaman pemimpin. Mahmaud Ahmadinejad menyampaikan bahwa pemimpin dipilih untuk melayani masyarakatnya bukan untuk di layani sebagaimana yang kita lihat sekarang. Baca pos ini lebih lanjut

Dakwah kampus berbasis kompetensi, upaya menyongsong kebangkitan intelektual Islam

Dakwah Kampus adalah dakwah yang dilakukan secara umum dengan aktivitas terbuka dalam lingkup perguruan tinggi. Dalam sejarahnya, aktivis dakwah kampus atau mahasiswa yang menjadi aktivis dakwah di kampus (biasa disingkat dengan ADK) memiliki peran yang terkait dengan peran dasar mahasiswa, yakni agen perubahan, kontrol sosial dan cadangan SDM. ADK, sebagaimana mahasiswa lainnya, adalah unsur yang penting dalam perubahan. Bedanya, ADK akan menjadi pelaku atau subjek perubahan dengan dakwah sebagai panglimanya. ADK sebagai pelaku kontrol sosial adalah peran dimana seorang mahasiswa bisa menjadi katalisator dalam perubahan sosial di masyarakatnya. Sedangkan ADK sebagai cadangan SDM atau orang lebih mengenal dengan sebutan iron stock bermakna seluruh potensi yang ada dalam diri seorang ADK akan lebih berguna sebagai aset SDM dalam komponen dakwah di masa yang akan datang, maka disebut dengan istilah “Cadangan” yang berarti ADK adalah kekuatan di masa depan, yakni masa pascakampus, masa dimana lulusan perguruan tinggi akan mengisi ruang-ruang dan sendi-sendi dalam masyarakat, bangsa dan negara. Baca pos ini lebih lanjut